Catatan Kecil Pasca Aksi 212

Assalamu alaikum Wr. Wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Berita-berita tentang Aksi Super Damai 212 masih menjadi buah bibir, masih menghiasi lini masa sosial media, mulai berita yang berupa pujian, kritikan, nyinyiran, hujatan, hoax, dan sebagainya meskipun media nasional tidak begitu peduli.
Bahkan 412 muncul sebagai aksi tandingan, meski dilihat dari sudut manapun tidak bisa menjadi tandingan aksi 212.

Sahabat-sahabatku, mari kita berhenti ber-euforia. Jangan lagi terus-terusan untuk adu kuantitas masa. Sesekali kita unjuk kekuatan sah-sah saja untuk menunjukkan pada dunia, bahwa umat Islam itu rahmatan lil alamiin.

Jutaan rakyat Indonesia yang mencintai Al-Quran dan keutuhan NKRI bersatu pada 212 tentu akan membuka mata dunia, bahwa Indonesia adalah negara yang kuat.

Sholat Jumat terbesar sepanjang masa, terjadi pada 21216 telah terjadi di Indonesia tercinta ini.

Islam, akhir-akhir ini terus diserang, dicitrakan buruk oleh media, bahkan di negara yang muslimnya minoritas, Islam ditindas dan tidak diperkenankan untuk hidup.
212, akan menjadi catatan dunia, bahwa Islam itu bersatu dan kekuatannya tidak bisa dipandang sebelah mata.

Tapi bukan itu, bukan itu yang harus kita tunjukkan pada dunia. Muslim tidak perlu tunjukkan apa-apa pada dunia. Cukup perbaiki keimanan kita kepada yang pemilik dunia, niscaya dunia akan bertekuk lutut pada dunia.

Lihatlah saudara-saudaraku di mana-mana mesjid di bangun dengan megah, tetapi di mana-mana pula kita lihat mesjid kosong di waktu sholat. Jika sesekali terdengar suara orang mengaji melalui corong pengeras suara, kebanyakan hanya suara rekaman.

Saya mencoba mengingatkan pada diri sendiri dan keluarga untuk meningkatkan keimanan, memakmurkan mesjid karena Allah.
Kita bisa datang jauh-jauh ke monas untuk silaturahmi akbar 212, tapi untuk melangkahkan kaki ke mesjid di sekitar kita saja, terasa sangat jauh.

Alangkah indahnya jika mesjid-mesjid di sekitar kita, setiap waktu shalat, jamaahnya minimal seperti saat shalat jumat. Islam akan menjadi kuat dalam hati pemeluknya.

Kita sudah bisa melihat dan membandingkan antara aksi umat muslim dengan aksi tandingannya. Meski media banyak menutupi tapi mata kita bisa melihat secara jelas.
Jadi, mana yang lebih Bhineka Tunggal ika?

Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dengan posting ini.

Wassalamu alaikum Wr. WB.
Jhon Frisnayana, S.Pd.

Komentar

Postingan Populer