MENUJU KEABADIAN
MENUJU KEABADIAN
Berbicara
keabadian, tiada yang abadi selain dzat yang maha abadi. Sebab semua yang ada
di muka bumi ini adalah fana. Semua makhluk akan binasa, tak akan ada yang
mampu mengelaknya.
Gajah
mati meninggalkan gading
Harimau
mati meninggalkan belang
Manusia
mati meninggalkan nama
Berapa
lama nama sesorang akan bertahan setelah kematiannya?, selamanya, satu tahun,
satu bulan, satu hari?, semua itu bergantung pada apa yang telah dilakukan
seseorang tersebut selama hidupnya. Bagi tokoh-tokoh tertentu namanya akan
lebih lama di kenang daripada sekadar rakyat biasa, tanggal kematiannya
diperingati setiap tahun secara turun temurun, ada pula yang dilupakan begitu
saja setelah kematiannya.
Lantas
bagaimana agar nama kita abadi, atau setidaknya mampu bertahan lebih lama
setelah kematian?, maka jadilah orang berilmu yang menulis. Ya abadikan namamu
dengan menulis. Lihatlah nama penulis yang berjejer di perpustakaan nasional,
banyak di antara nama-nama tersebut yang telah berabad-abad meninggalkan dunia
ini. Tapi nama mereka tetap abadi, nama mereka tetap disebut di majelis-majelis
ilmu.
Disadari
maupun tidak, sebenarnya kita semua adalah penulis. Mari kita renungkan, berapa
kali kita menulis status di sosial media yang kita miliki?, berapa kali kita
meninggalkan jejak komentar dari status teman yang muncul di beranda kita. Kita
menuliskannya dengan tanpa beban. Bukankah itu artinya kita berpotensi menjadi
seorang penulis?
Semua
orang berpotensi untuk menjadi penulis selama orang tersebut bisa membaca dan
menulis. Terus saja menulis meski hanya anda yang membaca tulisan anda sendiri,
kelak tulisan anda akan menemukan pembacanya sendiri.
Seandainya
tulisan-tulisan di wall fb atau story wa yang kita tulis setiap saat, kita
bukukan. Tentu sudah berpuluh-puluh buku yang kita tulis. Anggaplah story yang
kita buat adalah tempat menyimpan ide. Kembangkan ide tersbut saat mood menulis
mulai menggebu. Entah sudah berapa banyak opini yang anda tuliskan, entah sudah
berapa banyak puisi yang anda cipta, sayang hanya bertahan selama 24 jam, sebab
anda menuliskannya dalam story wa.
Melalui
artikel ini saya mengajak anda semua tanpa memandang status sosial, status
pendidikan anda, untuk memulai menulis, menulis, menulis untuk dunia, menulis
untuk diri sendiri, menulis untuk orang-orang terkasih.
Bagaimana
cara memulainya?
Caranya stop membaca
artikel ini, lalu memulailah menulis!
Bagi sahabat yang mau menilis bersama kami, bisa bergabung dalam program berikut!
Komentar
Posting Komentar