PERIHAL HUJAN

 

Jhon Frisnayana

Margajaya, 6 September 2020

 

PERIHAL HUJAN

https://youtu.be/PhpmeP5UXCk

 

Perihal hujan

Selalu meninggalkan jejak pada setiap rintiknya

Bahkan jejak yang tak mudah tersapu meski ia telah reda

Bukan sekadar basah yang tersisa tetapi juga gigil yang melambungkan angan

 

Nyanyian hujan mengalun membawaku pada sebuah ilusi

Menarikku pada masa kecil penuh kenangan

Membenamkan kepalaku pada dekap ibu di masa silam

Masa yang penuh dengan keindahan

Masa yang mungkin tak akan pernah lagi berulang

 

Berkelabat pula bayangan

Di mana aku terdiam dalam kesendirian ditemani rintik hujan tak berkesudahan

Menantikan ibu, yang datang penuh kedamaian

Tatapku kosong, menatap tajam melalui celah kaca jendela

Ibu tak kunjung datang, dan hujan kian menderas

Sudut mataku meleleh kala itu,

Ibu, cepatlah pulang, ucapku lirih dalam isak

Semoga ibu selalu baik-baik saja, harapku.

 

Kini, hujan masih saja menjelma kerinduan

Rindu dekap hangat ibu yang penuh cinta

Rindu akan segela tentang ibu

Jarak dan waktu telah lama memisahkan kita

Kerinduan ini semakin menjadi

Namun, hanya semoga yang bisa kumunajatkan

Semoga Ibu dan juga Bapak selalu baik-baik saja di sana

Ridho dan restumu yang selalu kunanti pada setiap hela napan ini.

 

Ibu, aku baik-baik saja di sini

Meski air mataku tak sebanyak rintik hujan ini

Namun rinduku padamu tak kan pernah usai

Semoga setelah hujan reda ini, kita bisa saling memeluk

 

Ibu, semoga kebahagiaan selalu meliputimu

Bapak, betapa nasihat dan petuahmu tetap selalu kunantikan

Semoga kebahagiaan selalu meliputimu

Dan kelak, setelah hujan reda

Kita, akan bersama kembali, seperti dahulu.

Komentar

Postingan Populer