OBAT SAKIT HATI PALING MUJARAB

  "Ada nama yang abadi di hati tapi tak bisa dinikahi" (Maman Suherman, 2020)

 

Hallo sahabat, jumpa kembali di cerita cinta, cerita cinta akan hadir setiap Sabtu Malam, untuk menemani malam minggu sahabat semua.

Apa kabar sahabat semua?, semoga selalu baik-baik saja ya. Buat sahabat yang sedang sakit semoga cepat sembuh, buat sahabat yang sedang sempit, semoga menjadi lapang, buat sahabat yang sedang kangen seseorang, semoga segera jumpa ya, buat sahabat yang sedang bersedih semoga segera mendapat kebahagiaan ya. Pokoknya untuk sahabat kupanjatkan segala yang terbaik. Aamiin.

Oya, buat sahabat yang ingin bercerita di chanel ini, boleh dm ke ig baitpuisii nanti kami follow up.

Baiklah sahabat langsung saja kita mulai cerita cinta edisi kali ini. Kali ini aku meminjam kata-kata Kang Maman Suherman, pasti sahabat kenal kan dengan beliau?. “ada nama yang abadi di hati tapi tak bisa dinikahi”. Buat sahabat yang penasaran dengan isinya, sahabat bisa langsung order ke beliau ya.

Ok, apa yang sahabat pikirkan saat mendengar atau membaca kalimat “ada yang abadi di hati tapi tak bisa dinikahi”. Siapa yang pertama kali sahabat ingat?. Jujur saat pertama kali buku ini mendarat di pangkuanku, ada rasa dag dig dug dwar gitu, takut terjadi perang dunia ke tiga.

Dari kalimat yang saya kutip tersebut, sebanarnya ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil, salah satunya adalah perihal mengikhlaskan. Tentunya setiap orang pernah menyimpan sebuah nama di hati, baik yang bisa dinikahi maupun tak pernah bisa dinikahi. Ini bukan hanya perihal mantan, meski barangkali mantan adalah salah satunya.

Nama itu mungkin saja adalah cinta pertama sahabat, teman dekat, keluarga, ayah, ibu, atau siapapun yang sangat berarti bagi sahabat. Nama itu abadi selama jiwa dan raga masih bersatu meski nama itu sudah menjadi tabu untuk diucap sebab ada sepotong hati yang harus dijaga.

Masih dari Kang Maman Suherman tentang cinta.

Cinta:

Bukan hanya soal kehadiran

Tapi juga ketidakhadiran

 

Bukan hanya bicara dan ramai

Tapi juga diam dan sunyi

 

Bukan hanya soal menguasai

Tapi juga merelakan dan berbagi

 

Di atas segalanya

Cinta

Adalah ketulusan

Ganjarannya kerinduan

 

Pada penggalan puisi di atas ada bait yang bisa dijadikan obat patah hati. “Cinta, bukan hanya soal menguasai, tapi juga merelakan dan berbagi.”

Buat sahabat yang mungkin sedang patah hati sebab ternyata nama yang abadi di hati sahabat tak bisa dinikahi, atau karena sebab lain sehingga hubungan yang sudah lama terjalin harus kandas di perjalanan. Tentunya itu akan meninggalkan luka yang teramat dalam. Ada barangkali kandas sebab tak mendapatkan restu dari orangtua, dan kalian memutuskan untuk berpisah.

Seperti yang terkisah dalam penggalan lagu ungu, jika itu yang terbaik.

Jika itu memang terbaik untuk dirimu
Walau berat untukku berpisah denganmu
Hapus sudah air matamu aku mengerti
Ini bukan maumu ini bukan inginmu

Inilah yang dapat kita petik dari kalimat sederhana milik Kang Maman Suherman “ada nama yang abadi di hati namun tak bisa dinikahi”.

Bagaimana kita mengikhlaskan akan sesuatu yang tak mungkin menjadi milik kita. Mungkin bagi sebagian orang atau bagi sahabat “melupakan” itu bukan perkara yang mudah. Apalagi semasa sekolah kita tidak pernah belajar untuk melupakan, dan justru kita diajarkan untuk mengingat masa lalu melalui mata pelajaarn sejarah, jadi untuk melupakan itu sangatlah sulit.

 

Maka dari itu, kita tidak perlu berusaha melupakan untuk sesuatu yang memang sulit untuk dilupakan. Yang perlu kita lakukan adalah mengikhlaskan. Ikhlas akan ketentuan Tuhan. Ikhlas nama yang selalu ada di hati bersanding dengan orang lain yang bukan kamu. Ikhlas ketika kamu hanya menjadi tamu undangan di sebuah pesta yang mungkin seharusnya adalah pestamu. Ikhlas itu akan membuat kita menjadi tenang.

Untuk sesuatu yang sudah berlalu, maka biarkanlah itu berlalu. Meski pedih tak perlu untuk terus-terusan ditangisi, disesasali, bahkan menyalahkan diri sendiri. Percayalah segalanya terjadi atas kehendak Tuhan, maka mintalah kepada Tuhan akan limpahan kebaikan.

Sahabat, segalanya bisa saja terjadi tanpa pernah kita rencanakan sebelumnya. Bahkan tak jarang apa yang telah direncanakan dengan matang pun belum tentu terjadi. Percayalah Tuhan akan Maha Tahu tentang apa yang terbaik bagi makhluknya. Ikhlas dengan ketentuan Tuhan, maka hidup akan lebih damai.

Jika di hatimu masih ada nama yang membuatmu sakit hati, patah hati, gelisah, atau tidak tenang, maka keluarkanlah nama itu dari hatimu. Cukup satu nama saja yang ada dan abadi di hatimu. Nama yang bukan nama makhluk ciptaan, tapi cukuplah nama Tuhan yang abadi di hatimu.

Penuhi hatimu dengan nama Tuhan, jangan beri ruang di hatimu selain nama Tuhanmu. Maka tak akan pernah kau temui rasa sakit hati, rasa kecewa sebab sebuah pengkhianatan, rasa benci sebab tak sesuai harapan. Ok. Mulai sekarang keluarkan nama-nama lain di hatimu selain nama Tuhanmu.

Niatkan dalam hatimu, untuk mengeluarkan nama-nama lain selain nama Tuhan yang sudah lama bersemayam di ruang hatimu namun harus kamu ikhlaskan. Iya keluarkan semuanya tanpa kecuali tanpa harus melupakannya, lalu penuhi hatimu dengan kebesaran Tuhanmu, reguklah sepuasnya telaga cinta Tuhanmu, terangi hatimu dengan cahaya cinta Tuhanmu. Rasakan energy yang memancar dari hatimu ke seluruh tubuhmu.

 Sahabat, terima kasih telah menyimak cerita singkat ini. Semoaga ada hikmah yang dapat dipetik dari cerita ini. Wabil khusus terima kasih kepada Kang Maman yang sudah menjadi sumber inspirasi cerita ini.

 “Jika terlalu sesak hatimu, maka keluarkanlah segala rasa yang bersemayam di hatimu, lalu gantikan dengan satu-satunya nama Tuhan di hatimu, agar kau dapatkan kedamaian yang abadi”.

 Sampai jumpa!!!

Notes: Tayang di Channel Youtube Bait_Puisi

Komentar

Postingan Populer